Bagaimana Puasanya Para Sopir dan Kernet?

Dalam kehidupannya sehari-hari sudah menjadi keharusan bagi setiap insan untuk mencari nafaqoh atau biaya hidup guna untuk mempertahankan hidupnya. Ketika manusia dituntut hal yang demikian, tentu mereka tidak bisa duduk manis untuk bisa mendapatkan apa yang menjadi kebutuhannya. Mereka harus bekerja keras untuk menghasilkan sumber penghasilan dimana dari sumber tersebut semua kebutuhan hidupnya bisa terpenuhi.
Berbagai jalan bisa dijadikan sumber penghasilan, termasuk  diantaranya adalah berprofesi sebagai sopir atau kernet transportasi umum. Menjadi sopir atau kernet adalah salah satu profesi yang bisa dikatakan memberikan penghasilan yang lumayan besar lebih-lebih ketika semisal musim mudik lebaran.
Dalam tingkatannya angkutan umum adakalanya angkutan yang beroperasi secara lokal (dalam kabupaten saja) dan adakalanya yang lintas kabupaten atau bisa disebut angkutan dalam provinsi.
Terkait dengan perjalanan, lantas bagaimana kalau perjalanan tersebut terjadi ketika bulan puasa Ramadlan dimana di satu sisi mereka (sopir/kernet) dituntut untuk melakukan puasa, dan di sisi yang lain mereka harus menempuh jarak perjalanan yang lebih dari masafatu al qoshri (jarak yang memperbolehkan sesorang untuk mengqashar shalat kurang lebih 83 km). Pada jarak ini mereka boleh untuk tidak puasa, dan menggantinya dihari yang lain, lantas apakah mereka tetap boleh untuk mengambil keringanan tersebut lantaran ia selalu berada di perjalanan sepanjang hari?
Dalam kaitannya dengan orang yang melakukan perjalanan, ada beberapa ketentuan dimana ketika ketentuan itu dipanuhi maka seseorang boleh mengambil ruhkshah (keringanan hukum) untuk tidak berpuasa, dan menggantinya pada hari yang lain. Ketentuan tersebut adalah,pertama, perjalanan tersebut harus melewati  jarak masafatul qashri (kurang lebih 83 km). Pada ketentuan ini, para sopir atau kernet angkutan dalam kabupaten tidak bisa mengambil rukhsoh untuk tidak perpuasa karena jarak yang mereka tempuh tidak mencapai masafatu al qashri. Kedua, perjalanan tersebut harus dilakukan sebelum fajar (sebelum subuh), karena ketika melakukan perjalanan setelah fajar, mereka dianggap bermukim atau mereka memasuki hari itu dalam status dia sebagai orang yang bermukim.
الحاوى الكبير ـ الماوردى – (ج 3 / ص 975)
 مَسْأَلَةٌ : قَالَ الشَّافِعِيُّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ : ” وَلَوْ أَنَّ مُقِيمًا نَوَى الصَّوْمَ قَبْلَ الْفَجْرِ ثُمَّ خَرَجَ بَعْدَ الْفَجْرِ مُسَافِرًا لَمْ يُفْطِرْ يَوْمَهُ ؛ لِأَنَّهُ دَخَلَ فِيهِ مُقِيمًا
الحاوى الكبير ـ الماوردى – (ج 3 / ص 975)
قَالَ الْمَاوَرْدِيُّ : وَهَذَا الْفَصْلُ يَشْتَمِلُ عَلَى أَرْبَعِ مَسَائِلَ : أَحَدُهَا : أَنْ يَبْتَدِئَ السَّفَرَ قَبْلَ الْفَجْرِ فَلَا شُبْهَةَ أَنَّهُ بِالْخِيَارِ إِنْ شَاءَ صَامَ ، وَإِنْ شَاءَ أَفْطَرَ ؛ لِأَنَّهُ ابْتَدَأَ السَّفَرَ فِي زَمَانٍ يَجُوزُ لَهُ الْفِطْرُ فِيهِ فَلِذَلِكَ لَمْ يَتَحَتَّمُ عَلَيْهِ صَوْمُ ذَلِكَ الْيَوْمِ
شرح البهجة الوردية – (ج 7 / ص 114)
 وَ ) يُبِيحُهُ ( سَفَرُ الْقَصْرِ ) لِلْآيَةِ السَّابِقَةِ بِخِلَافِ السَّفَرِ الْقَصِيرِ وَسَفَرِ الْمَعْصِيَةِ ( وَإِنْ نَوَى ) أَيْ الْمُسَافِرُ الصَّوْمَ لَيْلًا فَإِنَّهُ يُبِيحُ الْفِطْرَ لِدَوَامِ الْعُذْرِ وَلَا يُكْرَهُ كَمَا فِي الْمَجْمُوعِ وَقَدْ { أَفْطَرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْدَ الْعَصْرِ بِكُرَاعِ الْغَمِيمِ بِقَدَحِ مَاءٍ لَمَّا قِيلَ لَهُ إنَّ النَّاسَ يَشُقُّ عَلَيْهِمْ الصِّيَامُ } رَوَاهُ مُسْلِمٌ وَلَهُ تَتِمَّةٌ سَتَأْتِي ( لَا إنْ بَعْدَ صُبْحِهِ طَرَا ) أَيْ السَّفَرُ فَإِنَّهُ لَا يُبِيحُ الْفِطْرَ تَغْلِيبًا لِلْحَضَرِ ( أَوْ زَالَا ) أَيْ وَلَا إنْ زَالَ الْمَرَضُ ، وَالسَّفَرُ بَعْدَ الصُّبْحِ ، وَهُوَ صَائِمٌ فَلَا يُبِيحَانِ الْفِطْرَ لِانْتِفَاءِ الْمُبِيحِ
Ketiga, perjalanan yang diperbolehkan untuk mengambil keringanan tidak berpuasa adalah perjalanan yang dilakukan oleh seseorang yang masih ada harapan untuk bermukim. Di dalam waktu bermukim inilah mereka bisa mengqadha puasanya yang ditinggalkan dalam perjalanan. Mengenai orang yang terus menerus melakukan perjalanan seperti para abang sopir atau kernet, yang tentunya tidak mungkin untuk bermukim, maka tidak boleh mengambil ruhksahuntuk tidak berpuasa. Namun dalam ini, ada ulama yang memperbolehkan bagi orang yang selalu melakukan perjalan mengambil ruhksoh untuk tidak perpuasa pada waktu itu dengan catatan tetap harus mengganti/mengqadha’ dihari yang lain.
حواشي الشرواني والعبادي – (ج 3 / ص 430)
قوله: (قال السبكي الخ) اعتمده النهاية فقال وبحث السبكي وغيره تقييد الفطر به بمن يرجو إقامة يقضي فيها بخلاف مديم السفر أبدا لان في تجويز الفطر له تغيير حقيقة الوجوب
نهاية المحتاج إلى شرح المنهاج – (ج 9 / ص 430)
( وَ ) يُبَاحُ ( تَرْكُهُ لِلْمُسَافِرِ سَفَرًا طَوِيلًا مُبَاحًا ) سَوَاءٌ أَكَانَ مِنْ رَمَضَانَ أَمْ مِنْ غَيْرِهِ نَذْرًا وَلَوْ تَعَيَّنَ أَوْ كَفَّارَةً أَوْ قَضَاءً ، بِخِلَافِ السَّفَرِ الْقَصِيرِ وَسَفَرِ الْمَعْصِيَةِ لِمَا مَرَّ فِي صَلَاةِ الْمُسَافِرِ قِيَاسًا عَلَى الْمُحْصَرِ يُرِيدُ التَّحَلُّلَ وَلِيَتَمَيَّزَ الْفِطْرُ الْمُبَاحُ مِنْ غَيْرِهِ ، وَبَحَثَ السُّبْكِيُّ وَغَيْرُهُ تَقْيِيدَ الْفِطْرِ بِهِ بِمَنْ يَرْجُو إقَامَةً يَقْضِي فِيهَا ، بِخِلَافِ مُدِيمِ السَّفَرِ أَبَدًا لِأَنَّ فِي تَجْوِيزِ الْفِطْرِ لَهُ تَغْيِيرَ حَقِيقَةِ الْوُجُوبِ
شرح البهجة الوردية – (ج 7 / ص 116)
 قَوْلُهُ : وَيُبِيحُهُ سَفَرُ الْقَصْرِ ) قَالَ شَيْخُنَا ز ي وَالرَّمْلِيُّ وَإِنْ دَامَ السَّفَرُ وَغَلَبَ عَلَى ظَنِّهِ الْمَوْتُ قَبْلَ الْقَضَاءِ وَسَوَاءٌ رَمَضَانُ ، وَالْكَفَّارَةُ ، وَالْمَنْذُورُ وَلَوْ مُعَيَّنًا فِي نَذْرِ صَوْمٍ وَلَوْ لِلدَّهْرِ ، وَالْقَضَاءِ وَلَوْ لِلْمُتَعَدِّي بِفِطْرِهِ ، أَوْ ضَاقَ وَقْتُهُ وَإِنْ خَالَفَ السُّبْكِيُّ فِي مُدِيمِ السَّفَرِ وَفِي النَّذْرِ الْمُعَيَّنِ
‘Ala kulli hal, seseorang yang berprofesi sebagai sopir atau kernet, bisa masuk didalam kata muthimu as-safar, karena keseharian hidup mereka dihabiskan dalam perjalan. Mengenai boleh tidaknya mereka mengambil rukhsoh, ulama masih berselisih. Ada yang tidak memperbolehkan dan ada yang memperbolehkan dengan ketentuan-ketentuan sebagaimana di atas. Akan tetapi bagi seorang sopir, meskipun sudah memenuhi syarat-syarat di atas selayaknya dia tetap berpuasa selama ia masih mampu dan tidak menimbulkan bahaya. Karena puasanya dia lebih baik daripada tidak berpuasa. Wallahu A’lam

Lagu Using Banyuwangi ”Kesikso Kangen”

Ciptaan : Demy
Vokal : Reny Farida
Produksi : Aneka Safari Record

Sing koyo ademe bengi iki,
Tanpo riko pujane ati
Sing koyo kangene ati,
Apuwo riko, nono ngancani

Kari kesikso, mergo kangen
Kari keroso, ati ngarepaken
Mung riko hang gawe isun demen,
Kesikso kangen, kari kenemenen

reff :
Sepisan bain, riko ngatono
Masiyo tah wis, nong njero impen
Kari kesikso, sedino-dino
Rupan riko, sing leren-leren
Tekane…., nggudo

Kari kesikso, mergo kangen
Kari keroso, ati ngarepaken
Mung riko hang gawe isun demen,
Kesikso kangen, kari kenemenen

reff :
Sepisan bain, riko ngatono
Masiyo tah wis, nong njero impen
Kari kesikso, sedino-dino
Rupan riko, sing leren-leren
Tekane…., nggudo

Sepisan bain, riko ngatono
Masiyo tah wis, nong njero impen
Kari kesikso, sedino-dino
Rupan riko, sing leren-leren
Tekane…., nggudo
Tekane…., nggudo
Kari kesikso, mergo kangen

sumber video

Download Kamus Osing Banyuwangi Edisi Terbaru

Kamis,13 September 2012

Salam Jenggirat Tangi…

                  Alhamdulilah akhirnya kamus bahasa using banyuwangi versi digital edisi ke-dua ini bisa terwujud. Mudah-mudahan dengan desain yang lebih simple ini bisa memudahkan pembaca dalam mempelajari bahasa suku asli banyuwangi yaitu suku using. Nach bagi temen-temen yang ingin mempelajari bahasa using lebih mudah silahkan download software bahasa using banyuwangi edisi September 2012 berikut ini :

 

KLIK DISINI

LASKAR BANYUWANGI

JENGGIRAT TANGI

Sumber Kosakata Kamus :

Download Kamus Using Banyuwangi 2014

Selasa,27 Desember 2011

Salam Persahabatan…

Bagaimana Kabarnya Sahabat Mas Say Laros?

Banyuwangi adalah salah satu kabupaten yang terletak di ujung timur pulau jawa,Kabupaten terluas se-jawa timur ini memiliki beragam kebudayaan local yang cukup menarik seperti seblang ,Gandrung Banyuwangi sampai Bahasa daerah yang dikenal dengan nama bahasa Using.

Bahasa using ini merupakan bahasa asli Suku Using di kabupaten banyuwangi,Bahasa Using ini memiliki keunikan tersendiri dibanding dengan bahasa daerah lainnya oleh karena itu melalui blog ini Mas Say Laros ingin membagikan software gratis KAMUS BOSO OSING BANYUWANGI kepada sahabat mas say laros semua dengan tujuan sebagai media belajar para pelajar banyuwangi,Guru Bahasa Using,Pecinta Budaya Banyuwangi dan khususnya untuk kalangan generasi muda banyuwangi agar supaya tidak melupakan kebudayaan sendiri.Software Kamus Bahasa Using Banyuwangi ini dikemas cukup sederhana dan mudah dalam Penggunaannya sehingga cocok sebagai salah satu refresnsi kamus pribadi berbasis IT.

KAMUS INDONESIA-USING MAS SAY LAROS

Untuk Mendapatkan Kamus Boso Osing Banyuwangi

KLIK DISINI

ATAU

http://www.mediafire.com/download/d73aofzcaxaoo93/KAMUS_USING_MARET_2014.rar

SUMBER REFERENSI KAMUS

http://osingkertarajasa.wordpress.com/category/kamus-boso-osing/