Jejak Resi Markandeya Di Dusun Wonoasih, Desa Bumiharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi

Banyuwangi – Mata Air Sumber Urip di Dusun Wonoasih, Desa Bumiharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi sehari-harinya ramai dikunjungi warga. Pengunjung tidak hanya dari kawasan Banyuwangi. Namun ada pula dari luar daerah.

Pengunjung yang datang dengan berbagai niat. Namun kebanyakan mereka datang untuk alasan spritual atau keagamaan. Tidak sedikit pula untuk mencari kesembuhan melalui jernihnya mata air yang memiliki ikatan historis dengan umat Hindhu ini.

Di area sumber air yang alami itu tersedia tiga kolam yang kerap dimanfaatkan pengunjung untuk mandi atau sekedar membasuh muka. Kolam lainnya digunakan untuk mandi dan satu kolam lagi dikeramatkan warga.

Kolam tersebut berbentuk setengah lingkaran, di bagian luarnya terdapat delapan pancuran air yang dibentuk menyerupai hewan. Persis di tengah-tengah bagian atas pancuran terdapat patung Dewi Mantili, seorang pendekar yang dikenal di zamannya.

Anggapan Mata Air Sumber Urip memiliki khasiat pengobatan, tak lepas dari sejarah ditemukan mata air yang berada di salah satu kaki Gunung Raung tersebut. Menurut Suwarno (35), juru kunci Mata Air Sumber Urip, sejarah sendang tersebut erat kaitannya dengan seorang tokoh besar agama Hindu di Indonesia.

“Kolam ini diyakini salah satu tempat tinggal Resi Markandeya (penyebar agama Hindu di Indonesia), selama menetap sang Resi kerap beraktifitas disitu,” jelasnya saat berbincang dengan Sunriseofjava.com beberapa waktu lalu, di lokasi.

Selain itu, lanjut laki-laki bertubuh sedang ini, khasiat air sendang terbukti memiliki berkah setelah salah seorang tokoh Hindu Banyuwangi, sembuh dari penyakit kronisnya setelah memanfaatkan air Sumber Urip. Terapi itu dilakukan atas petunjuk yang diterimanya saat melakukan semedi.

Pengalaman serupa juga dituturkan Rudi Setiawan (32), seorang pengunjung asal Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran, saat ditemui di lokasi. Rudi yakin setelah mandi dan meminum air dari Mata air Sumber Urip, penyakit dalam yang dideritanya berangsur membaik.

“Sejak pertama kali saya terapi air di sini, penyakit dalam saya mulai berkurang,” jelasnya tanpa menyebutkan penyakit yang dideritanya.(Hamdani)

http://www.sunriseofjava.com/berita-238-mata-air-sumber-urip-jejak-resi-markandeya-di-banyuwangi.html

JANGAN LUPA DI SUBSCRIBE DAN DI FOLLOW YA GAESS Youtube : Mas Say Laros Banyuwangi Instagram : @massaylaros Facebook : Mas Say Laros Banyuwangi