Selamat Hari Jadi Banyuwangi Yang Ke-241 (18 Desember 1771 – 18 Desember 2012)

Saya Selaku Admin

Padepokan Mas Say Laros

Mengucapkan 

SELAMAT HARI JADI KABUPATEN BANYUWANGI

YANG KE-241

MUDAH-MUDAHAN BANYUWANGI TAMBAH MAJU 

DAN

MASYRAKATNYA TAMBAH JENGGIRAT TANGI

===============================

UMBUL-UMBUL BLAMBANGAN

LAGU KEBANGGAAN WARGA BANYUWANGI

Liputan Tragedi Santet Banyuwangi Oleh (Hitamnya Hitam TV One)

Ini adalah sebuah kejadian menyedihkan apabila sengaja digulirkan untuk kepentingan beberapa manusia yang haus akan amarah ataupun niat buruk lainnya. Dalam Agama ISLAM dianjurkan untuk mencari bukti terlebih dahulu sebelum bertindak karena ditakutkannya asal nuduh sembarangan yang berujung merugikan diri ini sendiri. Semoga tayangan ini tidak terjadi lagi di Indonesia dan Belahan Dunia manapun AMIN ^_^ Semoga Bermanfaat yah

Tanamkan Rukun ISLAM dan Iman di hati kalian wahai Saudara/ri Ku bilamana ingin terbebas dari perkara ini ^_^ Insya ALLAH ALLAH SWT.

Film Pendek Berbahasa Osing ( Banyuwangi ) Judul ”KEMBANG TETES”

Film pendek berbahasa osing ( banyuwangi ) ini bercerita tentang persahabatan Ilham (IIham Syah) sang perokok berat dan Bastian (Bestian Bestado) sang pemuja cinta yg patah hati dalam memaknai sebuah kata “KEMBANG TETES”. Kembang Tetes sendiri adalah sejenis petasan yang mengeluarkan cahaya terang seperti bunga bermekaran sambil meneteskan api2 hasil pembakaran. Sangat khas sebagai salah satu jenis petasan Banyuwangi. Pada dasarnya film ini adalah sebuah proyek iseng2 dari sebuah pertemuan rutin setahun sekali di tiap lebaran dari 3 sahabat: Ilham, Bestian, dan Tono ( sang sutradara dan editor ) Film tanpa persiapan skenario sama sekali, dan cukup memutar otak kami untuk memaksa menggabungkannya sehingga membentuk sebuah cerita.. Wajarlah ada beberapa blooper di sana sini.. Walaupun begitu, bisa di bilang ini adalah film pendek pertama yg lahir dari kota tsb dalam bahasa osing dengan sudut pengambilan gambar yang lumayan detail walaupun hanya bermodalkan handycam dan pencahayaan ala kadarnya. Bahkan Hany R. Saputra sutradara film laris LOVE IS CINTA ( diperankan Irwan Syah, Acha Septriasa, dan Rafi Ahmad ) memberikan satu jempolnya via akun Facebook. Enjoyed!

Kategori:

Film & Animasi

Lisensi:

Lisensi YouTube Standar

 

 

 

Ringkasan Buku ”Perebutan Hegemoni Blambangan

Judul: Ujung Timur Jawa 1763-1818: Perebutan Hegemoni Blambangan
Penulis: Sri Margana
Penerbit: Pustaka Infada, Juli 2012
Tebal: xii + 364 halaman

Akhir abad ke-15 dan awal abad ke-16, panggung sejarah Indonesia, khususnya Jawa, ditandai oleh dua fenomena menarik. Pertama, melemahnya atau bahkan runtuhnya kerajaan-kerajaan lama bercorak Hindu-Buddha. Kedua, munculnya Islam sebagai kekuatan politik baru yang menunjukkan pengaruh kian besar.

Setelah Kerajaan Majapahit jatuh sekitar tahun 1527, di Pulau Jawa hanya terdapat dua kerajaan Hindu yang masih berdiri: Pajajaran di Jawa Barat dan Blambangan di Pasuruan, Jawa Timur. Selanjutnya Kerajaan Blambangan ditaklukkan Demak pada 1546 (Kartodirdjo, 1987: 31).

Namun tak ada berita pasti kapan Kerajaan Blambangan berdiri. Dari kisah Damarwulan-Minakjinggo, baru diketahui bahwa pada masa Majapahit, kerajaan ini telah ada dan berdaulat. Namun sebelumnya ada beberapa sumber yang memuat nama Blambangan, yakni Serat Kanda (ditulis pada abad ke-18), Serat Damarwulan (ditulis pada 1815), dan Serat Raja Blambangan (ditulis pada 1774).

Melacak sejarah kemunculan Kerajaan Blambangan diakui cukup sulit. Minimnya data dan fakta membuat para ilmuwan kesulitan menentukan sejarah awal kerajaan ini. Tapi, bila kita memetakan sejarah awal Majapahit pada masa Sri Nata Sanggramawijaya alias Raden Wijaya, ada sedikit celah terkuak bagi guna menuju pencarian awal mula Blambangan.

Dimulai dari peristiwa larinya Raden Wijaya dan kawan-kawan ke Songeneb (kini Sumenep) di Madura, meminta bantuan kepada Arya Wiraraja untuk menjatuhkan Jayakatwang yang menggulingkan Kertanagara di Singasari. Dalam naskah (ditulis pada abad ke-19), Raden Wijaya disebut-sebut berjanji membagi dua wilayah kekuasaannya jika Jayakatwang jatuh.

Namun, pada 1296, Wiraraja tidak berkuasa lagi. Ini sesuai dengan isi Prasasti Penanggungan yang tak mencatat namanya. Lewat buku ini, Sri Margana mencoba menjelaskan bahwa penyebab hilangnya nama Wiraraja dari jajaran pemerintahan Majapahit terjadi karena salah satu putranya, Ranggalawe, memberontak pada 1395. Wiraraja pun sakit hati dan mengundurkan diri, seraya menuntut janji kepada Raden Wijaya mengenai wilayah yang dulu pernah di janjikan. Pada 1294, raja pertama Majapahit itu mengabulkan janjinya dengan memberi Wiraraja wilayah Majapahit sebelah timur yang beribu kota di Lamajang (kini Lumajang).

Menurut teks Babad Raja Blambangan, Arya Wiraraja memerintah di Blambangan sejak 1294 hingga 1301. Ia di  gantikan oleh putranya, Arya Nambi, dari tahun 1301 sampai 1331. Setelah Nambi terbunuh karena intrik politik pada 1331, tahta Kerajaan Blambangan kosong hingga 1352. Yang mengisi kekosongan ini adalah Sira Dalem Sri Bhima Chili Kapakisan, saudara tertua Dalem Sri Bhima Cakti di Pasuruan, Dalem Sri Kapakisan di Sumbawa, dan Dalem Sri Kresna Kapakisan di Bali.

Kesaksian Babad Raja Blambangan bersesuaian dengan yang tertulis di Pararaton. Dalam Pararaton dikisahkan, pada 1316 Nambi, seorang pengikut setia Raden Wijaya sekaligus Patih Amamangkubhumi Majapahit yang pertama, memberontak pada masa pemerintahan Jayanagara. Riwayat lain, yakni Kidung Sorandaka, menceritakan pemberontakan Nambi, yang setelah kematian ayahnya bernama Pranaraja, sedangkan Kidung Harsawijaya menyebutkan bahwa ayah Nambi adalah Wiraraja.

Kesesuaian cerita tentang adanya kerajaan timur dan kerajaan barat juga ditemukan dalam kronik Cina di zaman Dinasti Ming. Catatan itu menyebutkan, pada 1403 di Jawa ada kerajaan barat dan timur yang sedang berseteru. Sedangkan Pararaton menyebutkan bahwa pada 1328 Saka (sekitar tahun 1406), pecah Perang Paregreg antara penguasa kerajaan barat di bawah Wikramawardhana dan penguasa kerajaan timur di bawah Bhre Wirabhumi. Wikramawardhana memenangkan perang ini. Wirabhumi yang tertangkap dalam upaya pelariannya pun dipancung.

Buku Sri Margana yang awalnya disertasi di Universitas Leiden, Belanda (2007), ini memberi gambaran lebih rinci ihwal riwayat Kerajaan Blambangan. Selain itu, kita juga dapat menelusuri sejarah beberapa kota yang berkaitan dengan kerajaan itu di kemudian hari hingga zaman kolonial Belanda.

Oleh: M. Nafiul Haris, Peneliti Di El-Wahid Center, Universitas Wahid Hasyim

http://tokocintabuku.blogspot.com/2012/09/ujung-timur-jawa-1763-1818-perebutan.html

Wisata Telaga Umbul Pule Di Banyuwangi

Umbul Pule adalah sebuah telaga jernih yang konon airnya tak pernah surut meski musim kemarau panjang tiba sehingga air yang dikeluarkan oleh mata air Umbul oleh penduduk sekitar digunakan untuk mengembangkan usaha di sektor pertanian dan perikanan. Di samping itu, sumber mata air dari sini juga digunakan pihak PDAM untuk memenuhi kebutuhan air di Kabupaten Banyuwangi. Pengembangan usaha air mineral dari sumber mata air Umbul yang diawali oleh perusahaan air minum AGA juga mulai mendapat respon baik dari masyarakat.

Sebuah kolam renang modern dibangun di dekat kolam utama lengkap dengan taman dan bumi perkemahan. Jika pengunjung ingin mandi di kolam utama Umbul tetapi tidak dapat berenang karena memang cukup dalam, pengunjung bisa menyewa ban sebagai pelampung di warung sekitar telaga.

Tips Menuju Wisata Umbul Pule :

  • Dari kecamatan Genteng ke utara sejauh 7 km menuju kecamatan Sempu.
  • Dari kecamatan Sempu menuju desa Sumbergondo, kecamatan glenmore sejauh 3 km melewati stasiun Kalisetail dan stasiun Sumberwadung untuk selanjutnya mengikuti petunjuk jalan menuju lokasi.

Dokumentasi :

umbul.jpgumbul2.jpgumbul3.jpgumbul4.jpg

Nilai Dan Filosofi Dalam Tari Gandrung Banyuwangi

Jumat,06 Juli 2012

Salam Persahabatan…

Bagaimana Kabarnya Sahabat Mas Say Laros?

Kali ini saya akan membahas tentang nilai dan filosofi dalam tari gandrung . semoga ini bermanfaat bagi teman teman sekalian 🙂
1. Manusia dan Keindahan
Keindahan yang dimaksud adalah keindahan dari gerakan tari Gandrung itu sendiri. Selain itu ada juga keindahan pada nyanyian dan alat music pengiring tari Gandrung yang kesemuanya itu menimbulkan suara yang khas.Begitu juga dalam hidup ini ketika kita bisa berjalan seirama dalam memanfaatkan potensi diri maka akan menimbulkan kekuatan yang luarbiasa.
2. Manusia Dan Tanggung Jawab
Unsur tanggung jawab yang ada  pada tari Gandrung ini adalah kita sebagai generasi muda harus melestarikan Tari Gandrung tersebut agar supaya warisan budaya ini tidak hanya tinggal nama saja,karena banyak anak muda zaman sekarang yang tidak mau mempelajari tari tersebut sehingga tidak terjadi regenerasi dan ditakutkan lambat laun menyebabkan tari Gandrung akan hilang ditelan jaman.
3. Pandangan hidup
Dalam tari gandrung tersebut pandangan hidup yang di ambil dari hidup ini begitu banyak persoalan yang dihadapi oleh sang penari Gandrung,mulai dari pria yang tidak bermoral yang  melakukan pelecehan seksual terhadap sang penari ketika dipanggung sampai,kehidupan rumah tangganya yang jarang ter-ekspose.Selama ini kita hanya tahu senyumannya ketika dipanggung tanpa mengetahui latar belakang sang penari.Oleh karena itu betapa kompleksnya hidup ini serumit kehidupan penari gandrung.
4. Manusia dan Harapan
Harapan  yang di harapkan dalam tari ini adalah keinginan sang penari untuk bisa mempunyai kehidupan rumah tangga yang harmonis dan ia ingin sekali untuk mempunyai anak walaupun belum tercapai.
Cerita ini diilhami dari beberapa versi munculnya tari gandrung sebagai berikut:
Tahun 1977 Mesti (Orang yang mengawali menari gandrung selain SEMI) Menikah saat dya berusia 18 tahun dan Suaminya berusia 20 tahun yang bernama Cipto, pada saat itu mereka sama – sama masih muda dan Ibunya Cipto tidak setuju dengan Profesi Mesti seorang penari gandrung akhirnya merekapun bercerai, selang beberapa tahun Mesti pun menikah dengan seorang laki-laki yang bernama Ridwan.
Tetapi dalam pernikahannya mesti tidak bahagia karena Ridwan selalu bermain Perempuan mesti pun tidak tahan dengan perlakuan Ridwan, mesti pun sakit hati dan lagi-lagi dia.bercerai.
Mesti menikah beberapa kali tetapi dya tidak mempunyai anak, dia selalu berharap kelak mendapatkan jodoh yang baik dan bertanggung jawab Mesti juga berharap mempunyai anak yang berbakti,soleh dan berpendidikan tinggi dya tidak ingin anaknya menjadi penari Gandrung seperti dia.

Kisah Mistis Di Balik Wisata Alam Watu Dodol Banyuwangi

Wisata alam pantai Watu Dodol.disaat kita berada di wisata tersebut kita akan menemukan patung besar yang bertuliskan “Selamat Datang di
Kabupaten Banyuwangi” yang mungkin ditujukan kepada para pengunjung yang menempuh perjalanannya dari arah Jember dan Situbondo. Jika kita turun ke area pantai, disitu akan ditemukan sumur air tawar yang keluar dari bebatuan yang konon diyakini khasiatnya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit sehingga oleh penduduk sekitar dibuatkan pembatas dari batu dan dibangun seperti sumur. Keunikan lain yang dapat ditemukan di pantai Watu Dodol ini adalah batu karang yang bentuknya berbeda dengan batu karang kebanyakan. Batu karang di pantai Watu Dodol berwarna hitam mengkilap dan sangat keras. Tumbuhan kaktus juga banyak ditemukan tumbuh di sekitar bebatuan.

Selain keunikan batunya, Watu dodol juga memiliki sepenggal sejarah. Menurut cerita dari warga setempat kalau dulu pernah ada penjajah jepang yang menetap di Watu Dodol. mereka berniat memindahkan Batu yang sangat besar tersebut ke lautan karena menurut mereka keberadaan Batu besar tersebut mengganggu. dan berhasil dipindahkan ke tengah laut.
Namun anehnya Batu tersebut kembali ke tempat semula.

SUMBER : http://lukmananakgrajagan.blogspot.com/2012/03/wisata-alam-pantai-watu-dodol.html

Sekilas Taman Sritanjung Kabupaten Banyuwangi

        Taman Sri Tanjung Banyuwangi. merupakan Taman Yang indah. sebab itu Taman Sri Tanjung banyak yang mengunjungi mulai dari orang dewasa sampai anak-anak. Walaupun Taman ini dikelilingi oleh jalan raya Banyuwangi yang tiada henti

mobil maupun sepeda motor yang melewati tapi Taman ini masih terasa nyaman dan tenang jika kita berada
ditaman itu. kita akan bisa berjalan-jalan mengelilingi indahnya taman. disekeliling kita akan menemukan pedagang yang menjual macam-macam produk eh maksutnya barang-barang ataupun khas banyuwangi. taman ini cocok menjadi tempat akhir pekan bersama anggota keluarga bahkan kita bisa camping disitu hehehehehehehe. ow iya bagi anda orang yang beriman mungkin kalau siang anda ingi mengerjakan ibadah ya kan?. tidak usah kawatir didekat taman ini ada sebuah masjid yang mempunyai nama masjid Agung.

Masjid Agung Baiturahman adalah ikonnya masyarakat Banyuwangi. Masjid ini sebelumnya bernama Masjid Jami’ Banyuwangi ini berdiri di saat Banyuwangi pertama kali dibangun. Mas Alit atau Raden Temenggung Wiraguna I pada tanggal 7 desember 1773 ditunjuk sebagai bupati Blambangan terakhir sekaligus bupati Banyuwangi pertama. Mas alit pun langsung memerintahkan kepada para punggawa Blambangan untuk membuka ibukota baru (yang telah dipilihnya), dan yang pertama dilakukan adalah membuat tempat untuk melakukan shalat lima waktu berjamaah, karena pengikut Mas Alit/ prajurit-prajurit Blambangan adalah adalah penganut agama Islam yang taat beribadah. Dari sebuah tempat yang sangat sederhana yang hanya dibatasi oleh kayu seadanya kemudian dibentuk lebih indah itu akhirnya menjadi masjid yang cukup luas. Sampai sekarang tanggal 7 Desember dijadikan hari lahir (Harlah) Masjid Agung Baiturrahman Banyuwangi. Setahun setelah pembuatan masjid sederhana, tepatnya sejak 24 oktober 1774, Masjid Jami’ Banyuwangi mulai ramai menjadi tempat shalat.
Masjid Agung kebanggaan masyarakat Banyuwangi ini mengalami renovasi beberapa kali setelah berdiri.
Pertama: mulai dibangun secara permanen tahun 1840, selesai dibangun tanggal 18 Sya’ban 1260H/1844, waktu itu pembangunan permanen pertama kali dipimpin oleh Bupati Raden Adipati Wiryodanu Adiningrat, sebagai pelaksana pembangunan Patih Raden Pringgokusumo Hadiningrat yang dibantu oleh Hakim Bagus Achmad bin Ngabsi.

Kedua : Mulai direnovasi tanggal 28 Maret 1969, selesai dipugar tanggal 8 Maret 1971 dan diresmikan tanggal 12 April 1971.

Ketiga : Mulai direnovasi bentuk atapnya (kubah) tahun 1986, selesai dibongkar atapnya menjadi atap joglo tahun 1990, dan diresmikan tanggal 7 maret 1990
Keempat: Publikasi gambar rencana pembangunan Masjid Agung Baiturrahman Banyuwangi tanggal 12 juni 2005, mulai dibangun kembali (peletakan batu pertama) tanggal 9 september 2005.(sisipan buletin jum’at baiturrahman edisi 1 oktober 2008)

Situs Sejarah WATU KULUK MINAK KUNCAR Di Pantai Gerajakan Banyuwangi

   Watu Kuluk Minak Kuncar, begitulah masyarakat Grajagan menyebut batu ini.Batu ini ternyata mempunyai sepenggal kisah yang hampir mirip dengan kisah Batu Dodol kalo belum membacanya klik sini. Pada suatu hari masyarakat setempat mencoba menurunkan batu tersebut karena posisi batu tersebut miring takutnya kalau ada wisatawan tertimpa batu tersebut, Anehnya pada keesokan harinya batu tersebut kembali ketempat semula padahal tiada orang yang mengembalikan batu tersebut ironis memang. Berikut cerita munculnya Watu Kuluk Minak Kuncar…..

   Waktu itu Minak Jinggo raja Blambangan mencintai Putri kencana Ungu yang bertempat tinggal di Kerjaan Majapahit. Namun, Putri Kencana Ungu tiidak mencintai Minak Jinggo.
 Pada suatu hari dipadepokan Orang tua Damarwulan mengutus Damarwulan untuk berguru di Kerajaan Majapahit yang dipimpin oleh Putri Kencana Ungu. Sesampainya di kerajaan, Layang Seto dan Layang Kumitir Anak dari Legender (patih Putri Kencana Ungu) tidak menerima kedatangan Damarwulan dikerajaan Kerajaan Putri Kencana Ungu. Namun Putri Kencana Ungu melarang kedua patihnya melarang Damarwulan bertempat tinggal di kerajaan Tersebut. Saat Putri Kencana Ungu mencoba memperguru Damarwulan namun Legender Melarang, Legender menginginkan kalau Damarwulan Berguru Kepadanya karena Orang tua Damarwulan masih bersaudara dengan Legender.
 Pada keesokan harinya, Damarwulan memulai berguru dengan Legender yaitu pamanya sendiri, Legender menyuruh Damarwulan untuk memberi makan dan menjaga kuda yang sangat banyak, dan Legender menyuruh jangan sampai ada 1 bulu dari kuda tersebut rontok Damarwulan pun menuruti Perintahnya.
 Pada Suatu hari, Minak Jinggo memberi tahu kepada Putri Kencana Ungu bahwa ia akan segera melamar Putri Kencana Ungu. Putri Kencana Ungu pun gelisah karena ia tidak sedikitpun mencintai Minak Jinggo yang sudah mempunyai 2 istri tersebut. Kemudian Putri Kencana Ungu mengadakan sebuah sayembara yang isinya
“BARANG SIAPA YANG DAPAT MEMBUNUH MINAK JINGGODAN MEMBAWA BUKTI KEPALANYA MAKA, JIKA IA LAKI-LAKI IA AKAN KUJADIKAN SUAMI DAN JIKA IA PEREMPUAN IA AKAN KUJADIKAN SAUDARA”

  Damarwulan dan kedua anak Legender yaitu Layang Seto dan Layang Kumitir mencoba untuk mengikuti Sayembara tersebut. Pada keesokan harinya Damarwulan pun Pergi ke kerajaan Blambangan untuk mencoba membunuh Minak Jinggo. Namun Damarwulan kalah dalam pertengkaran tersebut. kemudian istri dari Minak Jinggo Mempunyai rasa yang lebih kepada Damarwulan karena  Damarwulan mempunyai wajah yang sangat ganteng seperti saya hehehehe. “maukah kau menjadi suamiku damarwulan?” ajakan istri dari Minak Jinggo kepada Damarwulan. “aku mau menjadi istrimu asalkan kau mau memberi tau ku apa kelemahan dari Minak Jinggo?” kata Damarwulan. “baiklah akan kuberikan apa kelemahan Minak Jinggo” sahutnya dengan mencoba kembali kerumah mengambil Besi Kuning senjata Minak Jinggo yang dapat membuatnya kuat. Kemudian Besi Kuning tersebut diberikan kepada Damarwulan. Kemudian Damarwulan menantang Minak Jinggo terjadilah pertengkaran dan Minak Jinggo pun Kalah, Damarwulan pun memenggal kepala Minak Jinggo kemudian membawa ke kerajaan  Putri Kencana Ungu dengan membawa kedua istri Minak Jinggo.

  Sementara itu, Layang Seto dan Layang Kumitir berada di perjalanan mereka tidak sampai dikerajaan Blambangan mereka berhenti di hutan yaitu Gunung Kumitir. Kemudian mereka bertemu dengan Damarwulan “apa yang kau bawa Damarwulan?” mereka bertanya. “kepala Minak Jinggo” Damarwulan menjawab. ” jadi kau sudah berhasil membunuh Minak Jinggo?”    “benar” karena damarwulan terburu-buru kemudian Layang Seto dan Layang Kumitir tersebut memberi ajakan kepada Damarwulan “kenapa terburu-buru disini saja beristirahat pasti kamu sudah capek bertengkar dengan Minak Jinggo?” kemudian Damarwulan dan kedua istri Minak Jinggo bermalam dihutan tersebut.
  Pada keesokan harinya Damarwulan dikejutkan dengan hilangnya kepala Minak Jinggo dan ternyata dicuri oleh Layang Seto dan Layang Kumitir. Kemudian Damarwulan segera pergi menuju kerajaan Putri Kencana Ungu. Sesampainya disana terjadilah keakuan-keakuan. “ada apa ini ribut-ribut?” kata Putri Ungu. “ini putri saya dan saudara saya sudah berhasil membunuh dan membawa kepala Minak Jinggo” kata Layang Seto dan Kumitir. “bukan mereka yang membunuh dan memenggal kepala Minak Jinggo melainkan Damarwulan” kata istri Minak Jinggo. “begini saja bagaimana kalau kalian ku adu siapa yang menang berarti dia yang membunuh dan memenggal kepalanya” kata Putri Kencana Ungu. terjadilah pertengkaran antara Layang Seto dan Layang Kumitir dengan Damarwulan. Dan Layang Seto dan Layang Kumitir kalah dalam pertengkaran tersebut.
  Kemudian karena malu Legender pun Kabur dari kerajaan Putri Kencana Ungu ia berlari melewati Grajagan dan tidak terasa Topi dari Legender jatuh di daerah tersebut kemudian Legender berlari entah kemana. Hari demi hari kemudian Topi tersebut menjadi batu yang disebut dengan
WATU KULUK MINAK KUNCAR
  Dan itulah sepenggal cerita dari Batu Kuluk Minak Kuncar dan ternyata Batu tersebut merupakan Topi Legender yang jatuh dan menjadi batu

Wafatnya Tokoh Spiritual Kejawen Banyuwangi

Jum’at,22 Juni 2012

Salam Persahabatan…

Bagaimana Kabarnya Sahabat Mas Say Laros?

Kaget bercampur sedih ketika Handphone Mas Say Laros berbunyi dan mendapatkan kabar bahwa Ki Bonandir yang merupakan salah satu tokoh spiritual kejawen dibanyuwangi wafat.Kaget karena begitu cepat beliau meninggalkan kami padahal baru liburan kemarin aku pulang kebanyuwangi masih bisa bercakap-cakap dengan beliau,Sedangkan kesedihanku karena aku belum melihat ada tokoh yang mampu menggantikan posisinya sebagai guru spiritual bagi masyrakat Gambor dan sekitarnya.

Meskipun sekarang aku berada dikota malang dan belum sempat pulang untuk sekedar berziarah tetapi aku mendapatkan kabar dari orang-orang terdekatnya bahwa memang jauh-jauh hari sebelumnya beliau sudah berpesan kepada anak-anaknya dan orang sekitar jika ia akan meninggal pada hari senin,12 Juni 2012.Oleh karena itu tidaklah heran jika jauh hari sebelumnya pihak keluarga tidak begitu kaget ketika mendengar Ki bonandir akan pulang ke hadirat gusti kang akaryo jagad.

Banyak hal kenangan manis Mas Say Laros bersama Ki Bonandir mulai dari pemberitahuan kepada keluarga kami pada tahun 1995 untuk sering begadang karena beliau berkata ‘’

‘’Lee,Omahmu karo segoro kidul cedek?Lek cedek seng sering melek’an..Sebab Mbok Ratu Mas arep bukak lawang,padahal wes tak penging ojo mbukak lawang idisek tapi Mbok ratu mas ngengkel ae’’

Artinya’’

(Nak,Rumahmu dengan laut kidul apa dekat?Kalau dekat yang sering begadang,karena Ratu kidul Mau Buka Pintu.Padahal sudah aku larang tapi beliaunya tidak mau)

 Katanya dengan logat jawa yang kental,keluarga kami juga sempat bingung apa maksud dari perkataan tersebut alhamdulilah perintah beliau kami lakukan dan tepat 40 Hari setelah pesan itu ternyata didaerah kami yaitu kecamatan pesanggaran dan sekitarnya ditimpa bencana Tsunami pada tahun 1995 sekitar pukul 10 malam.Dan alhamdulilah keluarga kami semua selamat.Setelah kejadian itu baru tau aku maksud dari perkataan bahwa Mbok Ratu Mas Mau Buka pintu.

Begitu juga pengalaman tentang penambangan emas yang dilakukan Oleh PT Indo Multi Niaga yang ada di gunung tumpang pitu pesanggaran banyuwangi sekarang ini.Jauh-jauh hari sebelumnya sekitar 15 tahun yang lalu.Ki bonandir sudah berkata kepada kami jika kelak wilayahku akan menjadi kota karena masyarakatnya kaya dari hasil tambang emas digunung tumpang pitu.Kami pun hanya geleng-geleng kepala bagaimana mungkin desa kami desa yang terpinggirkan dan mayoritas mata pencahariannya adalah buruh tani dan nelayan bias kaya dari tambang emas dan pada saat itu juga tidak terbukti jika ada orang pernah menemukan emas di wilayah gunung tumpang pitu.

Tapi kenyataannya sekarang perekonomian masyarakat sekitar sedikit terangkat bagi orang-orang yang cair karena mereka mendapatkan emas dipenambangan.Banyak yang dahulunya sebagai buruh tani dan pencari bamboo wuluh di hutan sekarang menjadi jutawan-jutawan baru.Dahulu hanya sepeda ontel sekarang mobilnya avanza dan xenia meskipun tidak semua tetapi itu sebagai rediksi yang tak pernah kuduga sebelumnya.Mungkin bagi sebagaian pembaca tidak akan percaya tetapi silahkan cek sendiri didaerah kami Pantai Pulau Merah Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi.

Sebenarnya masih banyak pengalaman spiritual bersama beliau tetapi tidak mungkin Mas Say Laros sharing semua pengalaman di forum ini.Ki bonandir terkenal ahli tirakat (Dalam tanda kutip perspektif jawa) dia tidak makan nasi sejak kecil sampai saat ini makannya hanya ubi-ubian itupun hanya dibatasi kadang-kadang sehari Cuma sepanjang jempol tangan gak boleh lebih dari itu dan minum Cuma satu gelas dalam sehari.

Meskipun beliau tinggal dirumah yang sangat sederhana dengan lantai yang masih terbuat dari tanah tetapi ketika kami kesana tidak pernah sepi dari tamu-tamu yang datang dengan berbagai keperluan mulai mengakurkan suami istri, pengasihan, pengobatan santet, sampai untuk kenaikan pangkat.

Melihat siswonya (sebutan untuk murid) yang lumayan banyak.Maka tidaklah heran ketika berita wafatnya kemarin tersebar banyak siswonya yang datang dari bandung,malang,Jakarta, bali dan berbagai wilayah diindonesia mengucapkan belasungkawa.Bahkan beberapa siswonya sudah menjadi orang penting ditingkat pemerintahan  mereka datang langsung membawa sapi untuk selamatan wafatnya ki bonandir.

Kematian memang tidak ada yang tahu,Tapi aku juga bingung 10 tahun yang lalu ketika rumah beliau masih  didaerah Pandan Banyuwangi dan sempat berpesan ingin pulang (Wafat) tetapi beliau minta dispensasi 10 tahun dengan syarat Rumahnya harus pindah di daerah gambor banyuwangi karena asal gambor maka wafatnya harus didaerag gambor.Jadi tepat 10 tahun yang diramalkanpun terjadi.Tidak bisa dinalar memang tapi itulah kenyatannya.

Maka dari itu tidaklah heran jika beberapa hari sebelum kematiannya beliau berpesan akan pulang dengan menyebutkan tanggal,hari tahun dan Jam 7 setelah isya’ tepat apa yang diprediksikan.Padahal ketika beliau berbicara tidak keadaan sakit Cuma beliau hanya berpesan kepada kami Tidak usah menangis ini semua sudah kepastian dari gusti kang akaryo jagad ’’Kontrak ku neng ndonyo mung semene.

Mudah-mudahan ini semua bisa menjadi pelajaran bagi kita semua dan arwah Mbah bonandir diterima disisinya.

MOHON MA’AF BAGI TEMEN-TEMEN YANG GAK SEPAHAM

‘’SALAM PERSAUDARAAN DARI MAS SAY LAROS’’