Profil Kecamatan Banyuwangi Kabupaten Banyuwangi

Banyuwangi adalah sebuah kecamatan di Kabupaten BanyuwangiProvinsi Jawa TimurIndonesia. Selain itu Banyuwangi adalah ibu kota kabupaten ini.Posisinya sebagai ibukota kabupaten menjadikan banyaknya gedung-gedung pemerintahan, cabang-cabang perusahaan, dan pusat keramaian yang berdiri di wilayah ini.

Pemerintahan

Pusat pemerintahan Kecamatan Banyuwangi berada di Kantor Camat Banyuwangi yang terletak di Jalan Ahmad Yani.

Pembagian Administratif

Kecamatan Banyuwangi terdiri dari 18 Kelurahan

Ekonomi

Kantor pabrik minyak Mexolie di Banyuwangi (tahun 1929)

Bentang Alam dan Budaya

Kawasan Perkotaan di Kecamatan Banyuwangi terletak di sisi tengah kecamatan. Semakin ke barat, masih banyak lahan pertanian contohnya diKelurahan Sumberrejo dan Kelurahan Kebalenan. Dan di bagian timur dari Kecamatan Banyuwangi adalah garis pantai yang berbatasan langsung dengan Selat Bali.

Pusat keramaian banyak berdiri di sepanjang jalan-jalan arteri perkotaan Banyuwangi seperti Jalan S. Parman, Jalan Adi Sucipto, Jalan Ahmad Yani (Pusat Pemerintahan), Jalan dr. Sutomo, Jalan Sudirman (Pusat Bisnis), dan Jalan Basuki Rahmat. Selain itu ada pusat jajanan sore yang menempati kawasan Jalan Sutoyo, Jalan Katamso dan sebagian Jalan Sugiono.

Taman Kota

Tiga taman kota berdiri di Kecamatan Banyuwangi, Taman Sritanjung, Taman Blambangan dan Taman Tirta Wangi. Meskipun sama-sama taman kota, namun kedua taman ini memiliki fungsi yang berbeda. Taman Sritanjung banyak digunakan warga Banyuwangi untuk menghabiskan akhir pekan dengan bersantai di bangku-bangku taman di bawah pepohonan rindang yang banyak disediakan di kawasan taman, di sisi selatan taman terdapat pusat kuliner yang menjual beragam makanan. Taman Blambangan banyak digunakan untuk olahraga seperti jogging atau senam. Tak jarang pada sore hari beberapa warga memanfaatkan lapangan taman yang luas untuk bermain sepak bola atau badminton. Taman Blambangan juga digunakan untuk upacara hari besar nasional atau keperluan salat idul fitri dan idul adha. Taman Blambangan berdampingan dengan Gesibu Blambangan. Dan Taman Tirta Wangi dengan patung kuda sebagai ikon selamat datang di kawasan perkotaan Banyuwangi dijadikan tempat berkumpul yang biasanya ramai pada sore hari.

Pantai

Untuk wisata pantai, warga Banyuwangi biasanya mengunjungi Pantai Boom atau Pantai Pulau Santen. Pantai Boom adalah sebuah kawasan pelabuhan rakyat yang berada di Kelurahan Kampung Mandar dan saat ini pengelolaannya dalam naungan PT. Pelabuhan Indonesia III. Aktifitas di Pelabuhan Boom ini tidak terlalu ramai, hanya beberapa kapal tradisional bersandar. Biasanya kapal-kapal tradisional ini bertugas untuk mengangkut logistik untuk kepulauan-kepulauan terpencil di sekitar Jawa Timur. Pantai Boom biasanya ramai pada pagi hari pada hari libur dimana ombak tidak terlalu tinggi. Di sepanjang bibir Pantai Boom banyak berdiri kedai-kedai yang menjual makanan ringan. Sedangkan Pantai Pulau Santen letaknya di selatan Pantai Boom. Pantai ini relatif lebih sepi dibanding Pantai Boom. Karena letak Pantai Pulau Santen yang sebenarnya terpisah dari Pulau Jawamaka dibangun jembatan dari kayu sirap sepanjang kira-kira 15 meter untuk akses menuju pantai.

Situs Sejarah

Berbagai situs sejarah berdiri di wilayah Kecamatan Banyuwangi seperti Kompleks Inggrisan, Kelenteng Hoo Tong Bio, Taman Makam Pahlawan Wisma Raga Satria dan Taman Makam Pahlawan Wisma Raga Laut (berada dalam kompleks Pantai Boom).

Meskipun posisinya sebagai kecamatan perkotaan. Masih banyak kawasan yang menyerupai pedesaan seperti di Kelurahan Sumberrejo, Kelurahan Kebalenan, Kelurahan PakisKelurahan Sobo. Dimana di kawasan-kawasan tersebut masih banyak lahan pertanian dan hutan-hutan produksi kecil.

Sosial Kemasyarakatan

Kecamatan Banyuwangi dihuni oleh berbagai suku bangsa. Penduduk mayoritas Kecamatan Banyuwangi adalah Suku Osing yang banyak tinggal diKelurahan Pakis dan Kelurahan Sumber Rejo. Di kelurahan-kelurahan lain juga terdapat warga Suku Osing namun jumlahnya tidak terlalu dominan dan telah berbaur dengan para pendatang dari luar Banyuwangi.

Selain Suku Osing ada juga komunitas kecil Suku Madura yang tinggal di sekitar Kelurahan Kepatihan (terutama di dekat Pasar Banyuwangi). Mereka menggabungkan diri dalam paguyuban yang bernama Paguyuban Jokotole Banyuwangi. Selain itu beberapa keluarga Suku Bali tinggal di Lingkungan Kampung Bali, Kelurahan Penganjuran. Suku Arab tinggal di Lingkungan Kampung Arab, Kelurahan Lateng dan keturunan dari orang Melayu yang dipercaya membangun Kampung Melayu.

Penduduk Kecamatan Banyuwangi juga memiliki beragam profesi. Karena posisinya sebagai ibukota kabupaten, maka banyak penduduk yang bekerja sebagai pegawai pemerintahan, pedagang, pengusaha, dan sebagainya. Penduduk yang berprofesi sebagai nelayan umumnya tinggal di kelurahan-kelurahan yang berbatasan langsung dengan laut seperti PakisSoboKertosariKarangrejoKepatihanKampung Mandar dan Lateng.

Penduduk Kecamatan Banyuwangi berkumpul saat karnaval perayaan hari kemerdekaan Indonesia atau saat perhelatan Banyuwangi Ethno Carnival(BEC). Pada saat itu para warga memadati jalan yang menjadi rute karnaval. Selain itu setiap Kamis malam diadakan pengajian hajat yang bertempat di Masjid Agung Baiturahman. Pengajian hajat ini sangat diminati warga Kecamatan Banyuwangi sehingga terkadang parkir kendaraan membludak hingga menutup Jalan Sudirman sehingga arus lalulintas dialihkan mengitari Taman Sritanjung.

Penunjuk Arah[sunting]

Dari selatan (JemberJajagGenteng atau Rogojampi) menuju ke utara (Pelabuhan KetapangWongsorejo atau Situbondo)

Kamera CCTV yang memantau lalulintas di Simpang Lima. 3 kamera tersebut memantau arus dari Jalan Jaksa Agung Suprapto, arus dari Jalan Ahmad Yani dan arus dari Jalan Wahid Hasyim. Sedangkan arus di Jalan Sudirman dan Jalan dr. Sutomodipantau dari kamera di Jalan Ahmad Yani.

  • Untuk kendaraan roda empat bermuatan berat (bus dan truk), masuk kota melewati Jalan S.Parman sampai traffic light Karangente (Taman Tirta Wangi atau Patung Kuda). Dari traffic light Karangente belok kiri masuk Jalan Brawijaya. Dari Jalan Brawijaya lalu masuk Jalan Gajah Mada setelah melewati traffic light Cungking. Dari Jalan Gajah Mada masuk Jalan Hayam Wuruk setelah melewati traffic light Penataban. Dari Jalan Hayam Wuruk masuk Jalan Raden Wijaya hingga tiba di Perempatan Kalipuro lalu belok kanan masuk Jalan Argopuro hingga tiba di traffic light Sukowidi. Lalu belok kiri masuk Jalan Yos Sudarso.

    Persimpangan Surati

  • Untuk kendaraan roda empat (kendaraan pribadi) dan kendaraan roda dua, masuk kota melewati Jalan S.Parman sampai traffic light Karangente (Taman Tirta Wangi atau Patung Kuda). Lalu bisa terus masuk Jalan Adi Sucipto atau belok kanan masuk Jalan Kepiting. Jika melewati Jalan Adi Sucipto pengendara akan tiba di Jalan Ahmad Yani setelah melewati pertigaan DPRD-Kantor Camat. Dari Jalan Ahmad Yani pengendara akan tiba di traffic light Simpang Lima. Dari Simpang Lima masuk menuju Jalan dr. Sutomo (satu arah) hingga tiba di kawasan Taman Blambangan. Pengendara akan masuk Jalan Wahidin Sudirohusodo hingga tiba di traffic light Blambangan. Setelah itu pengendara belok kiri masuk Jalan R.A. Kartini hingga pertigaan PLN. Dari pertigaan PLN belok kiri (jika belok kanan masuk ke kawasan Pantai Boom) masuk Jalan Banterang hingga tiba di pertigaan Surati dan belok kanan (jika anda terus akan masuk ke kawasan Taman Sritanjung) masuk ke Jalan Surati (satu arah). Hati-hati saat menjelang pertigaan Surati karena adanya penumpukan arus dari arah Taman Blambangan via Jalan Diponegoro yang juga akan masuk ke Jalan Surati. Dari Jalan Surati anda akan masuk ke Jalan D.I. Panjaitan setelah melewati tikungan Kampung Mandar. Lalu pengendara akan tiba di traffic light Lateng lalu belok kanan masuk Jalan Basuki Rahmat hingga tiba di traffic light Sukowidi. Lalu pengendara jalan terus masuk Jalan Yos Sudarso. Jika melewati Jalan Kepiting, dari traffic light Karangente belok kanan melewati sisi utara Taman Tirta Wangi lalu belok kiri ke arah utara masuk Jalan Kepiting. Dari Jalan Kepiting pengendara akan tiba di traffic light Kertosari lalu masuk ke Jalan Sugiono dan masuk Jalan M.T. Haryonosetelah melewati pertigaan Naga Bulan. Setelah itu pengendara tiba di traffic light Paldam (Stasiun Lama) lalu belok kanan masuk Jalan Pierre Tendean hingga tiba di traffic light Blambangan. Setelah itu perjalanan sama dengan penjelasan di atas (via Jalan Adi Sucipto). Untuk kendaraan roda empat pribadi dan roda dua diperbolehkan menggunakan jalur yang digunakan oleh bus atau truk.

Dari utara (Pelabuhan KetapangWongsorejoSitubondo atau Surabaya) menuju ke selatan (JemberJajagGentengRogojampiAlas Purwo atau G-Land)

  • Untuk kendaraan roda empat bermuatan berat (bus dan truk) dari traffic light Sukowidi (Jalan Yos Sudarso) masuk Jalan Argopuro lalu belok kiri masuk ke Jalan Raden Wijaya lalu Jalan Hayam Wuruk hingga tiba di traffic light Penataban. Lalu masuk Jalan Gajah Mada hingga tiba di traffic light Cungking. Lalu masuk Jalan Brawijaya hingga tiba di traffic light Karangente. Setelah itu pengendara mengitari Taman Tirta wangi (dari traffic light Karangente jalan terus melewati sisi utara taman lalu belok kanan melewati sisi timur taman) lalu masuk Jalan S. Parman.
  • Untuk kendaraan roda empat (kendaraan pribadi) dan kendaraan roda dua, dari traffic light Sukowidi (Jalan Yos Sudarso) jalan terus masuk Jalan Basuki Rahmat hingga tiba di traffic light Lateng. Dari traffic light Lateng ambil jalan terus masuk ke Jalan Sudirman (satu arah) hingga tiba di kawasan Taman Sritanjung dan berhenti di traffic light Sritanjung. Dari traffic light Sritanjung jalan terus hingga tiba di traffic light Simpang Lima. Setelah itu masuk Jalan Ahmad Yani lalu melewati Jalan Adi Sucipto hingga tiba di traffic light Karangente. Dari traffic light Karangente belok kiri mengitari Taman Tirta Wangi (dari traffic light Karangente jalan terus melewati sisi utara taman lalu belok kanan melewati sisi timur taman) lalu masuk Jalan S. Parman.

Menuju ke Barat (GlagahLicin, Paltuding, Bondowoso, Kalibendo atau Kawah Ijen)

  • Dari traffic light Simpang Lima masuk ke arah barat atau Jalan Jaksa Agung Suprapto hingga tiba di traffic light Cungking lalu jalan terus masuk Jalan HOS Cokroaminoto.

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Banyuwangi,_Banyuwangi

JANGAN LUPA DI SUBSCRIBE DAN DI FOLLOW YA GAESS Youtube : Mas Say Laros Banyuwangi Instagram : @massaylaros Facebook : Mas Say Laros Banyuwangi