Redupnya Cahaya Ramadhan 2011 Di Bumi Kanal Telu

Kamis, 25 Agustus 2011

Salam Persahabatan…

Bagaimana Kabarnya Sahabat Mas Say Laros?

            Sudah menjadi tradisi tahunan,Ketika menjelang hari raya idul fitri mas say laros mudik ke kampung halaman,yaitu di wilayah kanal 3 dusun ringin mulyo pesanggaran banyuwangi.Bertepatan dengan liburan kampus UIN MALIKI Malang mas say laros mudik bersama rekan-rekan mahasiswa yang lain.Aura bahagia terlihat dari pancaran wajah kita hal ini wajar saja karena memang moment idul fitri tidak semua orang bisa melewatinya bersama dengan keluarga.Apalagi ada satu tradisi yang sangat sayang jika dilewatkan apalagi kalau bukan silaturahim bersama keluarga dan melewati hari raya ketupat bersama keluarga dan masyarakat sekitar.

Pada ramadhan kali ini mungkin menjadi catatan ramadhan terburuk yang pernah aku temui selama pulang ke kampung halaman.Hal ini wajar karena sejak pertama kali aku nyampai dirumah aura kesucian ramadhan telah berbeda dengan apa yang aku rasakan pada tahun-tahun sebelumnya,Ini terlihat dari menurunnya jama’ah sholat tarawih serta lebih banyak didominasi oleh generasi tua.Memang,aku melihat kebanyakan generasi muda lebih suka cangkruk/begadang di perempatan-perempatan jalan hanya untuk ngobrol sana-sini tanpa arah dan berhappy-happy ria tanpa tujuan yang pasti.

Meredupnya cahaya ramadhan di bumi kanal telu ini tidak hanya terlihat dari menurunnya jama’ah sholat tarawih saja tetapi tradisi tadarus setelah shalat tarawih ini pun juga terjadi penurunan drastis seakan-akan budaya membaca al-quran yang sudah menjadi ibadah rutin di kampungku berangsur-angsur sirna,Serta pada siang hari pun masyarakat begitu enaknya tidak berpuasa.

Sebagaian mereka terlihat begitu entengnya menghisap rokok dan makan di depan umum seakan-akan tidak ada beban sama sekali,Memang puasa adalah sebuah kewajiban ibadah yang harus dilakukan oleh setiap muslim,tetapi setidaknya mereka bisa menghormati orang-orang yang sedang berpuasa meskipun mereka tidak berpuasa.

Bahkan,ketika mereka tidak berpuasapun begitu enaknya mengucapkan ‘’Aku berbuka ikut jam jayapura’’.Hadech,Aku akui memang susah untuk merubah paradigma masyarakat didaerahku ini,sebenarnya mas say bukanlah orang yang terbaik didesaku ini tetapi setidaknya sebagai mahasiswa yang katanya agent of change,agent of social and agent of control juga turut prihatin melihat fenomena ini,Kadang aku juga berfikir bagaimana cara merubah budaya negatif yang telah mengakar ini?

Ada perasaan khawatir yang kadang selalu berkecamuk didalam hati ini,Apalagi kalau bukan memikirkan masa depan daerahku ini.Jika saat ini aja keimanan masyarakat mulai luntur dan didominasi generasi tua,bagaimana nasib wilayah kanal 3 ini sepuluh tahun kedepan?Apakah masih ada orang membaca al-quran,tadarus,manaqib dan kegiatan-kegiatan keagamaan lainnya?Ketika ritual keagamaan ini mulai luntur,Wallahua’lam apa yang akan terjadi.Mudah-mudahan dengan iringan do’a dan usaha semaksimal mungkin mas say laros bisa merubahnya.Amien…

JANGAN LUPA DI SUBSCRIBE DAN DI FOLLOW YA GAESS Youtube : Mas Say Laros Banyuwangi Instagram : @massaylaros Facebook : Mas Say Laros Banyuwangi