Makna Natal 2011 Bagi Umat Kristiani

Minggu,25 Desember 2011

Salam Persahabatan…

Bagaimana Kabarnya Sahabat Mas Say Laros?

            Sebelumnya Mas Say Laros pribadi mengucapkan selamat hari raya Natal 2011 kepada seluruh umat Kristen di dunia khususnya umat Kristen sebangsa dan setanah air yaitu yang berada di bumi pertiwi Indonesia ini.Sebagai orang muslim saya merasa harus mengucapkan selamat Natal ini kepada saudara-saudara kita yang sekarang lagi merayakannya,Karena dengan inilah saya bisa merasa dekat dengan temen-temen Mas say laros yang beragama Kristen dikampung halaman saya Banyuwangi.

Ucapan selamat natal yang Mas say laros lontarkan ini saya yakin pasti dikecam oleh beberapa kelompok saudara-saudara muslim yang mungkin tidak sepaham.Tetapi terserahlah mereka mau ngomong apa kita berjalan pada prinsip kita masing-masing.Ucapan natal memang masih menjadi kontroversi dikalangan ulama’ muslim sebagaian membolehkan dan sebagaian melarang.Tetapi sebagai orang yang hidup dilingkungan pluralism/Multikultural Mas say laros sudah terbiasa bercengkrama dengan temen-temen yang beragama Non muslim baik Kristen,hindu maupun budha di desa mas say laros dilahirkan,Kita sudah terbiasa mengucapkan selamat natal,idul fitri dsb tetapi meskipun begitu kita tidak pernah sampai menjelek-jelekkan agama,Mengikuti ibadah agama lain dsb.Alhamdulilah dari toleransi yang seperti itu komunikasi mas say laros dengan temen-temen non islam yang lain masih berjalan dengan baik.

Kembali kepada judul di atas ‘’Makna Natal 2011 bagi Umat Kristiani’’,Tentu semua kita tahu bahwa pada hari minggu,25 desember 2011 kali ini seluruh umat Kristen di dunia merayakan sebuah hari yang sangat ditunggu-tunggu apalagi kalau bukan Hari Kelahiran Tuhan Yesus (Versi orang Kristen) yang biasa kita kenal dengan istilah Natal.

Ketika mas say laros telephone dengan teman-teman Kristen di kampong halaman mereka begitu senang banget ketika aku mengucapkan selamat Natal mudah-mudahan tuhan selalu melindungimu.Ya meskipun dalam hati aku sendiri juga gak paham apa maksud dari natal itu sendiri karena Orang islam pasti mengatakan Natal itu gak ada maknanya apa-apa,Tetapi lain ketika kita berbicara dengan sahabat-sahabat yang non muslim khususnya Kristen pasti mengatakan bahwa Natal itu adalah sebuah moment yang luar BIASA.

Nach kali ini Mas say laros mencoba searching ke situs-situ Kristen untuk mengetahui sebenarnya apa sich makna natal itu sehingga kok begitu pentingnya dirayakan oelh umat kristiani.Nach inilah jawabannya.

Lalu apa sich makna natal 2011 ini bagi kita umat Tuhan (Kita Maksudnya umat Kristen) yang masih diberi-Nya kehidupan dan kesempatan untuk menikmati anugerah dan berkat-Nya hingga kini, di akhir tahun 2011 ini? Dari tahun ke tahun Natal dirayakan, banyak uang dibelanjakan untuk menghiasi gereja, rumah, bahkan jalan-jalan di kota-kota. Namun ada satu hal yang seringkali kita lupakan, yaitu menghiasi diri kita sendiri (1 Petrus 3:3-4 — “Perhiasanmu janganlah secara lahiriah yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah, tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak dapat binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram dan berharga dimata Allah”).

Seringkali, pada bulan Natal umat kristen disibukkan dengan segala macam kegiatan atau acara yang banyak menyita waktu, tenaga, bahkan uang.Mereka sering terjebak untuk lebih menghiasi hal-hal yang bersifat lahiriah, sementara manusia batiniah mereka kering kerontang. Yesus sering kali berkata mengenai orang Farisi dan Saduki, “Bangsa ini mendekat dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku” (Matius 15:8-9). Bahkan lebih keras lagi Yesus berkata, “Sebab cawan dan pinggan kamu bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh dengan rampasan dan kerakusan … Sebab kamu seperti kubur yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih nampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran” (Matius 23:25-27).

Natal adalah saat di mana kita sebagai Gereja Tuhan yang adalah mempelai Kristus, menghiasi manusia rohani kita. Apakah masih ada cacat atau noda dosa saat menyambut Kristus? Masih adakah kerut di wajah kita, dan sudah layakkah kita untuk tampil di pelaminan dalam acara pesta perkawinan Anak Domba?

Ada beberapa pesan Natal yang perlu kita renungkan bersama:

1. Natal adalah kelahiran Yesus Kristus ke dalam dunia secara jasmani.

Kelahiran adalah dimulainya suatu kehidupan baru di bumi. Sama seperti Yesus lahir dari Roh Kudus, sudahkah kita juga lahir dari Roh Kudus sehingga ada satu realitas kehidupan Allah bekerja dalam hidup kita. Dan kita dapat disebut Manusia ciptaan baru, di mana semua hidup yang lama telah berlalu dan kehidupan Kristus datang dan nyata dalam hidup kita (Yohanes 3:1-5 — “Kamu harus dilahirkan kembali, apa yang dilahirkan dari roh adalah roh, apa yang dilahirkan daging adalah daging”). Pertanyaan untuk kita renungkan sebagai umat Tuhan adalah, sudahkah kita lahir dari Roh-Nya, sehingga kita dapat memulai sesuatu yang baru di dalam Kristus Yesus, Tuhan kita? Kehidupan baru dimulai ketika kita mengundang Tuhan Yesus secara pribadi menjadi Juru Selamat kita.

2. Natal memberi pengharapan.

Kelahiran Tuhan Yesus di bumi memberikan suatu pengharapan baru bagi manusia yang hidup dalam perbudakan dan dijajah oleh dosa dan kematian (Matius 4:16 — “Bangsa yang diam dalam kegelapan, telah melihat terang yang besar bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut, telah terbit terang”). Ada sesuatu yang sedang bergerak di seluruh dunia yaitu ketakutan — takut mati, takut sakit, takut gagal, takut akan masa depan. Dan ini yang membuat manusia semakin buas dan nekat dalam dosa dan kejahatan. Ketakutan telah membunuh lebih banyak manusia dibanding dengan yang lainnya. Ketakutan mendorong seorang ibu di New York melemparkan ketiga anaknya dari lantai 14, lalu kemudian ibu itu sendiri bunuh diri dengan terjun dari gedung itu. Tetapi Yesus datang memberi pengharapan. Harapan untuk hidup di masa depan, serta harapan untuk berhasil (Yesaya 60:1 — “Bangkitlah menjadi teranglah, sebab terangmu sudah datang dan kemuliaan Tuhan terbit atasmu”). Umat Tuhan bangkitlah! Biarlah terangmu memancar atasmu dan kemuliaan Tuhan bersinar lewat hidupmu, karena terang itu sudah lahir di bumi, di hati, di Gereja, di setiap orang yang membuka hati untuk-Nya.

3. Natal artinya memberi.

Natal berbicara tentang misi Bapa bagi dunia, yaitu Bapa di Surga mengutus Misionaris-Nya ke dalam dunia yaitu Yesus Kristus. Ketiga orang Majus datang hanya untuk menyembah dan memberi emas, perak, dan mur. 2000 tahun yang lalu Bapa kita menaburkan benih yang kekal yaitu Firman Allah ke dalam dunia. Benih itu telah jatuh ke dalam tanah dan mati, sehingga lewat satu benih itu lahir tuaian, yaitu seluruh umat Tuhan. Bukan cuma itu, tetapi benih itu juga menghasilkan benih lagi yaitu kita semua. Misi Bapa bagi dunia: Dia sedang mencari benih-benih yang siap jatuh ke dalam tanah dan mati (Yohanes 4:35-36 — “Engkau berkata empat bulan lagi tiba musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai”).

Sudah siapkah Gereja menuai padi yang menguning di tahun 2012? Atau lebih lagi, siapkah Gereja menjadi benih yang jatuh ke tanah dan mati? Ladang misi tersebar di seluruh penjuru Indonesia. Ini adalah ladang misi yang sudah menguning. Siapkah Anda menjadi penuai di ladang misi? Atau siapkah Anda menjadi tiga orang Majus yang datang dengan persembahan emas, kemenyan, dan mur? Dibutuhkan orang-orang untuk menuai jiwa-jiwa di Indonesia, dan dibutuhkan orang-orang untuk mempersiapkan para penuai dan dana untuk mengirim para penuai ke dalam ladang tuaian.

Siapkanlah dirimu untuk tuaian yang lebih besar di tahun 2012?

Diambil dari:

Judul buletin : Suara Penuai
Penulis artikel : Pnt. Samuel Saputra
Penerbit : Yayasan Penuai Abadi Indonesia
Halaman : 13 dan 26

http://sabda.org

 

JANGAN LUPA DI SUBSCRIBE DAN DI FOLLOW YA GAESS Youtube : Mas Say Laros Banyuwangi Instagram : @massaylaros Facebook : Mas Say Laros Banyuwangi